HousingEstate, Jakarta – Superblok Sakura Garden City (10 ha) di Jalan Bina Marga, Cipayung, Jakarta Timur, besutan PT Sayana Integra Properti (SIP), joint venture Daiwa House Industry dan JOIN (Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport and Urban Development) dengan Trivo Group, akan dikembangkan dengan konsep terintegrasi transportasi massal atau transit oriented development (TOD), kareena lokasinya berseberangan dengan bakal stasiun LRT Ciracas di jalur kereta ringan atau light rail transit (LRT) Cawang-Cibubur yang tahun depan beroperasi.
“Lokasi di seberang stasiun LRT itu menjadi pertimbangan utama kita masuk ke proyek ini, karena itu big potential. Dengan pengalaman puluhan tahun Daiwa mengembangkan proyek properti di jalur transportasi missal di Jepang, kita jadi confident (merealisasikan konsep TOD itu),” kata Nobuya Nobuya Ichiki, Chief Executive Officer (CEO) SIP, kepada pers di lokasi proyek, Sabtu (27/4/2019), usai meresmikan beroperasi marketing gallery Sakura Garden City. Ia didampingi Wakil Presdir SIP Robert Yapari yang juga Presdir Trivo Group.
Ia menyebutkan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sudah memberikan lampu hijau terhadap konsep itu. Dalam acara itu Bambang Prihartono, Kepala BPTJ, juga hadir memberikan penjelasan kepada undangan dan konsumen Sakura Garden City tentang apa itu konsep TOD sembari menyebutkan, di stasiun LRT Ciracas akan disediakan park and ride (area parkir) untuk pengguna kendaraan bermotor roda dua yang akan meneruskan perjalanan dengan LRT ke tujuan selanjutnya.
Robert menambahkan, SIP akan membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) sepanjang 180 meter dari kawasan Sakura Garden City ke park and ride itu. JPO itu terbuka untuk umum. “Untuk itu kita akan menganggarkan dana Rp30 miliar. Pembangunannya sekitar enam bulan. Sedangkan jalur dari park and ride ke stasiun yang berjarak sekitar 100 meter, dibangun pengembang LRT. Jadi pengguna kendaraan baik mobil maupun sepeda motor bisa memarkir kendaraan di Sakura Garden City, kemudian berjalan kaki ke stasiun lewat JPO itu. Begitu pula yang naik angkutan umum,” jelasnya.
Dengan jarak total 280 meter dari stasiun, ia menyebutkan, konsep TOD itu memungkinkan diterapkan di Sakura Garden City, karena radius berjalan kaki di kawasan TOD ditentukan maksimal 800 meter dari dan ke setiap titik transit. Sesuai namanya TOD adalah konsep pengembangan properti terpadu di kawasan yang mempertemukan aneka moda angkutan umum dengan moda berbasis rel dengan daya angkut paling besar sebagai lead.
SIP akan mengembangkan 12 menara apartemen strata atau kondominium di Sakura Garden City mencakup total 5.000 unit hunian dalam empat tahap pengembangan sepanjang 5-7 tahun sejak 2018. Apartemen akan dilengkapi banyak fasilitas termasuk life style mall, hotel, menara perkantoran, ruko, area kuliner (F&B), dan lain-lain, didukung sistem pengolahan air bersih dan kotor ramah lingkungan. “Sekitar 60 persen area kami alokasikan untuk ruang terbuka hijau. Ada juga jalur joging dan bersepeda sepanjang 2,5 km, kolam renang, ruang kebugaran, dan lain-lain. Proyek juga akan menyediakan pedestrian yang ramah pejalan kaki,” kata Ichiki.
Pembangunan empat menara pertama apartemen Sakura Garden City mencakup 2.200 unit hunian ditambah 90 unit ruko. Fase pertama dilansir dua menara Cattleya dan Dahlia. Yang sudah dipasarkan sejak Juli 2018 adalah menara Cattleya (28 lantai/694 unit) yang menawarkan tipe studio seluas 29,9 m2, studio plus 36,5 m2, satu kamar tidur (KT) 49,4 m2, 2KT 66,4 m2, 3KT 92,7 m2, dan garden loft 93,6–176,5 m2. “Harga unitnya mulai dari Rp500 juta,” ungkapnya.
Ia menyebut dengan kualitas pengembangan berstandar Jepang, harga itu lebih rendah dibanding unit di apartemen sekelas di Jakarta. Serah terima menara Cattleya Sakura Garden City ditargetkan awal 2021. Daiwa House Industry adalah perusahaan pengembang dan kontraktor di Jepang yang didirikan tahun 1955 dengan penjualan USD31 miliar tahun 2017. Sakura Garden City merupakan proyek pertamanya di Indonesia. Sedangkan JOIN adalah perusahaan pemerintah Jepang dan swasta (BUMN) pertama dan satu-satunya di Jepang yang mengkhususkan diri dalam investasi infrastruktur di luar Jepang.
sumber : housingestate.id
